- Back to Home »
- BAB 3 Kebijakan dan Perencanaan Sistem
Posted by : KKaren
Dec 6, 2019
KEBIJAKAN
DAN PERENCANAAN SISTEM
1. kebijakan sistem
A. Definsi
Kebijakan sistem adalah
landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem.
Kebijakan sistem itu sendiri antara lain dilakukan oleh management puncak
untuk mengembangkan suatu sistem
informasi, menyediakan manajemen dengan informasi yang cukup, dan meningkatkan
produktifitas karyawan.
B. Tugas planning staff
Pada Umumnya Staff
Production Planning and Inventory Control memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
I. Memimpin dan
bertanggung jawab untuk kegiatan pekerjaan di Bagian PPIC dan Bagian Gudang.
II. Job aktivitas di PPIC
termasuk pengendalian persediaan, pengendalian produksi perencanaan, dan
kontrol pengiriman.
III. Job aktivitas di
gudang, termasuk bahan yang masuk, penyimpanan, penyediaan, dan pengiriman.
IV. Membuat rencana
kegiatan tahunan dan penganggaran untuk basis Departemen PPIC pada rencana
bisnis perusahaan.
V. Membuat laporan
kegiatan. Laporan ini disampaikan kepada Top Management di Management Review
bulanan.
VI. Bertanggung jawab
untuk Program Pengurangan Biaya di Departemen PPIC.
VII. Bertanggung jawab
untuk perbaikan terus-menerus di Departemen PPIC.
VIII. Bertanggung jawab
untuk pengembangan sumber daya manusia di Departemen PPIC.
2. Perencanaan sistem
A.
Tahapan di dalam perencanaan sistem
I. Tahap perencanaan
Perencanaan adalah
membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem informasi.
II.Tahap analisis
Setelah perencanaan
selesai, langkah berikutnya adalah membuat analisa (analyst). bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.
III.Tahap design
Setelah proses analisa
selesai, selanjutnya adalah membuat desain (design). Desain adalah langkah yang
sangat penting bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada
tahap analisis melalui suatu pemodelan.
IV.Tahap implementasi,
Implementasi adalah
proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun, agar user
menggunakannya menggantikan sistem informasi yang lama dan/atau untuk
menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.
B. Studi kelayakan
Studi kelayakan adalah
suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi
kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan adalah
tahap yang paling penting, karena didalamnya menyangkut berbagai aspek sistem
baru yang diusulkan. Ada enam faktor yang perlu dinilai dalam studi kelayakan,
yaitu :
I.Teknis; tersediakan
hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
II.Pengembalian ekonomis;
dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan
membandingkan
kegunaan dan biayanya ?
III.Pengembalian non
ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan
keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
IV.Hukum dan etika;
akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
V.Operasional; apakah
rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
VI.Jadwal; mungkinkah
penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?