Posted by : KKaren Dec 2, 2019

KONSEP DASAR

 1.     Konsep Dasar Sistem
A.   Definisi Sistem
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk melakukan suatu sasaran tertentu.
Pengertian sistem menurut para ahli:

1. Indrajit(2001:2) mengemukakan bahwa system mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu unsur dengan lainnya.

2. Jogianto(2005: 2) mengemukakan bahwa system adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem  ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

3. Murdick, R.G, (1991 : 27) suatu system adalah seperangkat eleman yang  membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur/bagian-bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoprasikan data dan /atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi  dan/ atau energi dan/atau barang.

B.   Karakteristik Sistem

1. Komponen system (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system.

2. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

7. Pengolah sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran sistem (objectives) atau tujuan (goal)
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


C.   Klasifikasi Sistem
klasifikasi system adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari system tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap system tersebut. Berikut ini adalah beberapa klasifikasi system :
1. Sistem abstrak
sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, contohnya sistem teologia.

2. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik, contohnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.

3. Sistem alamiah
sistem yang terjadi melalui proses alam., contohnya sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dan sebagainnya.

4. Sistem buatan manusia
sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system, contohnya sistem informasi.

5. Sistem Tertentu
beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, contohnya sistem komputer.

6. Sistem tak tentu
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem tertutup
sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

8. Sistem terbuka
sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

 2.     Konsep Dasar Informasi

A.   Definisi Informasi dan Data
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi. Sedangkan data adalah fakta mentah atau rincian peristiwa yang belum diolah, yang terkadang tidak dapat diterima oleh akal pikiran dari penerima data tersebut, maka dari itu data harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi untuk dapat di terima oleh penerima. Data dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar, suara, atau tanda-tanda yang dapat digunakan untuk dijadikan informasi.

       B.   Perbedaan Informasi dan Data
I.    Informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan Data lebih cenderung ke penjelasan singkat atau sebuah gagasan yang belum menjelaskan sebuah peristiwa atau hasil kegiatan, data juga tidak bisa digunakan untuk pengambilan keputusan.

II.  Informasi dapat berguna dan dapat diterima oleh akal pikiran penerima. Sedangkan Data terkadang tidak dapat digunakan dan diterima oleh akal pikiran penerima.

III. Informasi menghasilkan penjelasan yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan. Data penjualan misalnya merupakan penjelasan yang bersifat mentah, tetapi informasi penjualan per bulan akan dipakai oleh manajemen untuk mengambil suatu keputusan. Sedangkan  Data mempunyai lingkup lebih detail dan bersifat teknis.

C.   Siklus Informasi



D.   Mutu Informasi

I. Kualitas Informasi
a) Akurasi (Accuracy) Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
      a.     Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik.
      b.     Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data.
      c.     Informasi harus aman dari segala gangguan.
b) Tepat Waktu (Timeliness) Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan.
c) Relevansi (Relevancy) Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.

   II. Nilai Informasi
Nilai suatu informasi ditentukan berdasarkan sifatnya , sebagai berikut :

1.       Kemudahan dalam memperoleh
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2.       Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap.

3.       Ketelitian
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat.

4.       Kecocokan dengan pengguna
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

5.       Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

6.       Kejelasan
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7.       Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8.       Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9.       Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10.     Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.


 3.     Konsep Dasar Sistem Informasi

A.   Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sistem yang terdiri manusia dan komputer yang memproses atau menafsirkan informasi.

          B.   Perbedaan Informasi dan Data

1. Komponen Input
Merupakan data yang masuk / dimasukkan kedalam sistem informasi.

2. Komponen Output
Adalah informasi atau dokumentasi (data) yang dikeluarkan dan dapat beguna untuk semua manajemen.

3. Komponen Basis Data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan tersimpan didalam komputer menggunakan software database.

4. Komponen Model
Adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memproses data yang ada atau yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

5. Komponen Teknologi
Yaitu alat dalam sistem informasi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim output juga dapat memantau pengendalian sistem.

6. Komponen Kontrol
Merupakan pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.


          C.   Metodelogi Pengembangan Sistem Informasi
Adapun Macam-Macam Metodologi Pengembangan System:

1.     Metode System Development Life Cycle (SLDC)
Metode ini adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan makanya disebut dengan metode tradisional. Metode ini prototype Adalah tahap-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun sistem informasi.

2.     Model WATERFALL
Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung

3.     Model Prototyping
Prototyping adalah proses iteratife dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.

4.     Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

5.     Model Spiral
yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.

6.     Object Oriented Technology
Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah Objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.

7.     Metode End-user Development
Disini pengembangan dilakukan langsung oleh end-user. Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat.













Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Copyright © Kujou Karen * Kujou Karen * - Powered by Blogger -